Jumat, 08 Mei 2015

SIKLUS HIDUP PRODUK
·        PT Unilever Indonesia
Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan terkemuka yang mengutamakan Personal Care serta Foods dan produk Ice Cream di Indonesia.  Portofolio Unilever Indonesia mencakup banyak merek dunia paling dikenal dan dicintai, seperti Pepsodent, Ponds, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue Band, Royco, Bango dan banyak lagi.
Sepanjang waktu ini, tujuan perusahaan kami tetap sama karena kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membantu orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan merek dan layanan yang baik bagi mereka dan baik bagi orang lain; menginspirasi orang untuk mengambil tindakan sehari-hari kecil yang dapat menambahkan hingga membuat perbedaan besar bagi dunia, dan mengembangkan cara-cara baru melakukan bisnis yang akan memungkinkan kita untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan kami.
 Perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik pada tahun 1981 dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, Perusahaan kami menduduki peringkat ketujuh di Bursa Efek Indonesia dalam hal kapitalisasi pasar.
PENGHARGAAN YANG DI RAIH BLUE BAND
Pada tahun 2004 dan 2005, selama dua tahun berturut-turut sejak margarine diikutkan dalam survei kepuasan pelanggan  oleh SWA (salah satu majalah bisnis terkemuka) dan Frontier, Blue Band dianugerahi ICSA (Penghargaan Kepuasan Pelanggan Indonesia).
Pada tahun 2005, Blue Band dianugerahi Packing Consumer Branding Award dengan kategori “Luar Biasa”, oleh majalah SWA, Majalah Mix, Landor, dm Associates, dan Imago School of Modern Advertising. Penghargaan ini menunjukkan komitmen Blue Band untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggannya.

·        Tahap Perkenalan
BLUE Band pertama kali diproduksi di Batavia pada 1936. Blue Band juga menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik Unilever, gabungan perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan pabrik sabun Lever Brothers asal Inggris. ”Sejak pertama kali diluncurkan, Blue Band sudah menjadi merek kuat yang memimpin pasar dengan kompetitor utama mentega dan margarin impor,
seperti Palmboom,” Aslinya, Blue Band pertama kali dibuat di Belanda untuk diekspor ke Inggris pada awal abad ke-20. Pada 1920, produk ini kemudian dipasarkan di negara asalnya dan langsung menjadi produk utama Belanda. Blue Band saat itu juga mulai masuk ke Indonesia melalui perusahaan Van den Bergh, Jurgen and Brothers.



·        Tahap Pertumbuhan

Blue band adalah merek unggulan yang membantu para ibu dalam membesarkan anak-anak dengan cara yang sehat dan menyenangkan. Blue band menyediakan olesan roti yang lezat dan bergizi seimbang
SUMBER NUTRISI SELAMA LEBIH DARI 80 TAHUN
Pertama kali dibuat di Belanda untuk diekspor ke Inggris pada awal abad ke 20 (itulah sebabnya nama produk tersebut dalam bahasa Inggris), pada akhirnya Blue Band diluncurkan di pasar negara asalnya pada tahun 1920-an dan dengan cepat menjadi salah satu produk utama di Belanda.
Di Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934, sebagai produk  makanan Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat dan tahun-tahun yang penting produk tersebut.
ü  1934 Diluncurkan di pasar Indonesia
ü  1978 Meluncurkan kampanye pertama di TV: “Buatlah hari mereka menyehatkan.”
ü  1987 Meluncurkan kampanye kedua di TV: “Membuat impian mereka menjadi kenyataan.”
ü  1992 Meluncurkan Blue Band spesial – Margarin yang didinginkan - dicabut pada tahun 1987 – karena volumenya rendah.
ü  1998 Krisis – diluncurkan dalam sachet (paket hemat).
ü  2003 Diluncurkan kembali dalam kemasan baru dan slogan “Rasa dan Gizi.”
ü  2004 Mengkomunikasikan slogan baru “Menciptakan tumbuh kembang yang membahagiakan.”
o   Strategi komunikasi (iklan)
Iklan Blue Band pertama kali diluncurkan pada tahun 1958, mempromosikan misinya untuk memberikan manfaat gizi dari margarin bagi pertumbuhan anak-anak. Iklan ini menampilkan seorang anak kecil yang kembali bersemangat untuk belajar dan bermain berkat kepedulian guru nya dan gizi lezat dari Blue Band.Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini, Blue Band selalu mengutamakan gizi penting dengan rasa yang lezat demi pertumbuhan anak Indonesia.
1950-1960                                 
Anak-anak memerlukan banyak energi dalam masa pertumbuhannya, baik itu untuk belajar maupun bermain. Para ibu tahu itu, demikian juga Blue Band.Selama periode tahun 70-an, Blue Band mengundang para ibu untuk selalu mengawali hari anak-anak dengan nutrisi yang baik, dengan cara memberikan roti beroleskan margarin Blue Band setiap pagi. Karena Blue Band mengandung energi dan vitamin yang anak-anak perlukan untuk beraktivitas setiap hari.
1970
            Margarin terbuat dari minyak nabati yang secara alami mengandung vitamin A dan D. Pada tahun 1978, Blue Band margarin diperkaya dengan Vitamin B1 dan B2, sebagai bagian dari misi Blue Band dalam membantu anak-anak untuk selalu aktif dalam masa pertumbuhannya.
·        Tahap Kedewasaan
Sebagai salah satu merek tertua di Unilever, Blue Band sempat pula mengalami masa sulit di era 1957-1967, ketika terjadi ketidakstabilan politik dan ekonomi di Indonesia. Kondisi serupa terulang pada 1997-1998 saat krisis ekonomi menimpa Indonesia. ”Daya beli masyarakat menurun, berdampak pada penjualan Blue Band
Strategi lainnya yang sudah diterapkan Blue Band sejak 1978 adalah lewat kampanye di media massa yang mengedepankan kesehatan dan gizi. Kampanye pertama di televisi pada 1978, misalnya, berbunyi, ”Buatlah hari mereka menyehatkan.” Nah, untuk tahun ini, Blue Band meluncurkan kampanye ”Bekal tumbuh besar Blue Band” yang berisi ajakan kepada para ibu untuk menyediakan bekal makanan bagi anak ketimbang uang jajan.


REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar